Advertisement

Jalur Belajar Web Development 2021! Kupas Lengkap Fullstack Developer

Jalur Belajar Web Development 2021! Kupas Lengkap Fullstack Developer

Jalur Belajar Web Development

Kali ini akan membahas Jalur Belajar Web Development 2021! Kupas Lengkap Fullstack Developer. So.. Kalian sudah baca artikel sebelumya yang membahas jalur belajar web development 2021 pilih frontend atau backend belum? kalau belum baca dulu ya karena akan berkaitan dengan pembahasan kali ini. Kalian bisa baca artikel sebelumnya disini.

Sobat TeknologiKu apakah pernah mendengar apa itu fullstack developer, tugas dan fungsinya, serta skill yang harus dimiliki oleh fullstack developer? pasti ada yang sudah mendengar dan belum. TeknologiKu Viral akan membahas dengan lengkap tentang fullstack developer.
Apa itu Fullstack Developer?

Fullstack Developer adalah seseorang yang memiliki kemampuan multi tasking dapat mengerjakan pekerjaan frontend dan backend. Fullstack developer dituntut memahami development project dari hulu ke hilir serta harus paham dengan trend teknologi yang dipakai dalam pengembangan project.

Bagaimana karir fullstack developer? Sobat harus tahu ya, karir pada bidang ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan dalam negeri dan luar negeri, kalian bisa coba eksplor perusahaan yang membutuhkan bidang tersebut dapat di cari di situs freelancer ataupun di lowongan pekerjaan tiap perusahaan. Pasti kalian bakal menemukan banyak hiring pada bidang tersebut.

Jadi dalam web development 2021 ini yang sedang hits banyak dicari adalah Fullstack Developer, Frontend Developer, dan Backend Developer. Tinggal kalian pilih sesuai dengan keahlian dan pengalaman kalian.

Sebelum kita kaji bersama lebih dalam tentang Fullstack Developer, TeknologiKu akan memberikan Developer Roadmaps yang dapat kalian pelajari. dalam situs roadmap developer tersebut kalian dapat mempelajari roadmap Frontend dan Backend, silahkan kalian pelajari frontend dan backend terlebih dahulu karena untuk bisa menjadi fullstack developer harus paham bidang tersebut.

Maping Fullstack Developer

Apakah seorang fullstack developer hanya mempelajari frontend dan backend saja, kalian salah ! berikut maping fullstack developer :




Pada mapping fullstack developer diatas dapat kalian lihat yaitu seorang fullstack developer dia harus paham dan bisa menghandle pekerjaan seperti Frontend Dev, Backend Dev, Database, DevOps dan Mobile Apps Dev. Tiap masing-masing bagian terdapat teknologi yang dipakai dalam development.

Frontend Developer

Frontend Developer mengacu pada halaman depan yang dapat dilihat oleh pengguna. Termasuk desain dan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Maka dari itu harus memahami :
  1. User Interface (UI)
  2. User Experience (UX)
  3. SPA
  4. Bahasa Pemrograman Basic HTML, CSS dan Javasrcript
  5. Bahasa Pemrograman Framework React, Angular, NuxtJs, VueJs, TypeScript dll

Backend Developer

Backend Developer mengacu pada sisi "Belakang" yang tidak dapat dilihat oleh pengguna. Hal ini meliputi bagaimana sebuah sistem berjalan dengan baik dari hulu ke hilir. Maka dari itu harus memahami :
  1. Server Fisik dan Cloud
  2. Database
  3. Security Keamanan Website atau Sistem
  4. Struktur dan Content Manajemen
  5. API
  6. Bahasa Pemrograman Framework Laravel, Codeigniter, Phyton Django / Flask, Go (Golang), Ruby dll.

DevOps

DevOps adalah singkatan dari Development dan Opration. Sebuah prinsip developer untuk mengkoordinasikan antara tim development dengan tim oprations untuk menghasilkan sinergi dan kerjasama membangun development project yang efisien dan efektif. Tools yang digunakan dalam kerjasama tim tersebut yaitu salah satunya Source Code Management (SCM) yang bisa digunakan secara umum oleh tim development. Tools tersebut yaitu antara lain :
  1. Github
  2. GitLab
  3. Bitbucket

Mobile Apps Developer

Mobile Apps Developer merupakan pengembangan aplikasi berbasis mobile. Perkembangan Mobile Apps Developer saat ini yaitu banyak para pengembang dalam pembuatan aplikasi menggunakan Native Apps atau sebuah framework yang dapat berjalan dalam dua platform yaitu android dan IOS. Maka dari itu kalian harus memahami :
  1. Fundamental Android
  2. Pemrograman Kotlin, React Native, Flutter dan Ionic

Tanggung Jawab Fullstack Developer?

Tanggung jawab seorang fullstack developer sangat besar dalam sebuah perusahaan atau startup karena seorang fullstack ini akan benar-benar mengerjakan sebuah program atau aplikasi dari mulai perencanaan hingga troubleshooting. Seorang Fullstack harus memiliki pengalaman dan kemampuan multi tasking agar bisa mengerjakan tanggung jawabnya dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang akan menjadi tanggung jawab bagi seorang fullstack developer :

1. Perencanaan Aplikasi

Pada fase perencanaan, seorang fullstack developer akan merencanakan terlebih dahulu apa yang akan dibuat dan apa yang akan dikembangkan dalam sebuah aplikasi. Perencanaan ini berawal dari permasalahan yang terjadi dilapangan yaitu sisi pengguna atau user. Jika terdapat permasalah dalam sebuah proses bisnis yang ada, maka seorang fullstack developer harus bisa merencanakan dari permasalahan tersebut menjadi sebuah produk atau tools yang memberikan solusi dalam sebuah teknologi yang akan dibangun.

Seorang fullstack developer juga mampu memberikan masukan agar aplikasi tersebut berjalan dengan maksimal. Pengembangan aplikasi yang dibangun harus memperhatikan bagaimana apalikasi ini berjalan secara jangka panjang, tidak hanya berjalan dalam waktu dekat. Maka hal ini membutuhkan perencanaan yang matang dan analisa yang relevan.

2. Perancangan Aplikasi

Pada fase perancangan, seorang fulltack developer membuat perancangan dari hasil perencanaan yang telah disusun. Perancangan tersebut dalam bentuk Flowchart atau Blueprint. Fase perancangan aplikasi ini akan menentukan alur kerja dari fase pembuatan aplikasi tersebut. Flowchart yang dirancang akan menjadi penentu bagaimana sistem kerja pada fase kedepannya bagi seorang developer. Frontend, Backend, Database, DevOps dan Mobile Apps pada fase perancangan ini dirancang sedemikian rupa oleh Fullstack Developer.

3. Menentukan Desain

Tanggung jawab selanjunya adalah menentukan desain, disinalah tugas Frontend akan berkerja. Seorang Fullstack developer harus menentukan desain apa yang akan dibangun dan menentukan teknologi apa yang digunakan untuk menghasilkan User Interface yang nyaman dan menarik bagi pengguna.

Menentukan UI dan UX tidaklah sembarangan karena aplikasi tersebut akan digunakan oleh pengguna. Jika UI dan UX memiliki performa yang buruk, maka pengguna tidak tertarik, merasa bingung karena user interface yang dibangun tidak memiliki kaidah user friendly, dan merasa tidak nyaman dengan aplikasi yang telah dibuat. Jadi menentukan desain UI dan UX ini sangat perlu dan dibutuhkan untuk menghasilkan branding aplikasi yang baik.

4. Memastikan Sisi Server

Seorang Fullstack Developer memiliki tanggung jawab dalam hal memastikan sisi server yang handal dan aman sesuai dengan perancangan sebelumnya yang telah dibuat.

Server adalah hal yang utama agar sebuah aplikasi atau website dapat berjalan dan dapat diakses oleh pengguna dimanapun berada. Server yang baik adalah memiliki kecepatan dan keamanan yang tinggi.

Maka disinilah seorang fullstack developer harus cermat dalam memilih dan mengembangkan server.

5. Membangun Aplikasi

Tanggung jawab selanjutnya adalah membangun aplikasi, seorang fullstack developer ikut serta dalam proses pembangunan sebuah aplikasi atau website.

Hasil dari perencanaan dan perancangan aplikasi yang telah dibuat akan dieksekusi pada fase ini. Sebagai developer, mereka akan memulai fase ini dengan membuat aplikasi dummy atau disebut dengan prototipe untuk menjadi patokan hasil akhir nantinya.

Developer dalam membangun aplikasi akan melakukan developement secara bertahap dan berkesinambungan agar aplikasi yang dibuat berjalan dengan semestinya.

6. Coding

Pada fase ini seorang fullstack developer dan developer lain akan melakukan coding atau pemograman untuk membuat aplikasi atau website yang akan dibangun. Seorang Fullstack Developer memiliki tugas untuk melakukan pendokumentasian coding atau program dengan rapih sehingga akan lebih mudah untuk melakukan perubahan dan pengembangan dimasa yang akan datang.

Coding yang dibangun harus clean alias bersih maksudnya coding tidak berantakan harus terstruktur dengan baik untuk mencegah crash atau error.

7. Memastikan Aplikasi Bekerja dengan Optimal

Seorang Fullstack Developer harus memastikan aplikasi yang dibangun sudah sesuai requirement user berdasarkan perencanaan awal yang telah disepakati dengan user. Apabila aplikasi sudah sesuai proses selanjutnya adalah menguji atau melakukan testing agar tidak terjadi debug error pada aplikasi atau website yang dibangun.

8. Maintenace

Pada fase ini memiliki tanggung jawab dalam memelihara aplikasi atau website yang telah dibangun. Seorang Fullstack Developer harus melakukan scheduling maintenance secara berkala untuk menjaga kestabilan sistem tetap berjalan sesuai fungsinya.

Bagaimana Menjadi Fullstack Developer?

1. Mempelajari Bahasa Pemrograman

Hal yang mendasar bagi seorang fullstack developer yaitu mempelajari banyak hal tentang bahasa pemrograman dan mengikuti trend teknologi. Pelajarilah bahasa pemrograman bidang frontend dan backend terlebih dahulu hingga mahir.

2. Fokus pada Satu Bidang

Fokuslah pada satu bidang keahlian, contoh backend developer. Jika kalian sudah memilih, maka fokus pada satu bidang tersebut pelajari sampai benar-benar kalian menguasainya. Apabila kalian sudah bisa menguasai satu bidang tersebut, kalian bisa mempelajari bidang lainnya.

3. Membangun Pengalaman

Inilah hal yang terpenting yaitu membangun pengalaman, ketika kalian sudah bisa menguasai bahasa pemrograman dan menguasai satu bidang developer, coba kalian bangun pengalaman dengan cara membuat project aplikasi yang baik, membangun kerjasama tim, membuat perancangan sistem yang baik, aplikasi apa saja yang sudah dibuat, apa peran dan fungsinya dalam pembuatan aplikasi tersebut, bagaimana cara developer bekerja, dan lain sebagainya.

Pengalaman ini yang akan membentuk seseorang menjadi fullstack developer. Semakin banyak seorang developer terlibat dalam sebuah project maka semakin banyak juga pengalamannya.

4. Scale up dengan Mengikuti Course

Saat ini sudah banyak platform yang menyediakan kursus dan di dalamnya terdapat materi tentang fullstack developer. Kalian bisa mempelajari fullstack developer tersebut untuk mengupgrade kemampuan, menambah wawasan baru dan memiliki komunitas belajar yang baik. TeknologiKu Viral ada rekomendasi buat kalian yang ingin mengikuti kursus fullstack developer nih :
  1. Dicoding
  2. Codepolitan
  3. Buildwithangga
  4. Udemy
Salah satu manfaat dari mengikuti kursus ini adalah kalian bisa lebih banyak tahu tentang berbagai perkembangan dunia programming dan developer.

5. Bangun Networking

Hal ini menjadi sebuah awal yang baik jika kalian ingin menjadi seorang fullstack developer. Semakin banyak yang mengenal Anda maka semakin banyak juga yang tahu akan kemampuan anda.

Hal yang paling ampuh dalam membangun networking, karena ketika teman kalian membutuhkan kemampuan seorang fulltask developer dalam membangun projectnya maka teman kalian itu akan merekomendasikan anda sebagai fullstack developer.

Dengan membangun networking ini Anda akan mudah untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Hal ini akan membantu Anda dalam menemukan solusi dari masalah Anda tersebut.

6. Ikutlah Berbagai Proyek Open Source

Bagi yang ingin berkembang dan mengasah kemampuan mengikuti berbagai proyek open source adalah pilihan yang tepat. Ini merupakan langkah dimana Anda bisa mencoba sejauh mana kemampuan Anda sekaligus melatih Anda untuk tahu bagaimana cara bekerja sama dengan tim. Proyek open source dapat Anda cari di Github.

Alasan dan Kelebihan Menjadi Seorang Fullstack Developer?

1. Top Level Profesional Developer

Seorang Fullstack developer akan dianggap sebagai top level profesional dalam hal development, hal ini karena seorang fullstack developer ini memiliki kemampuan dan kompetensi yang lebih dengan yang lain dia bisa mengerjakan banyak hal. Inilah yang banyak dicari oleh perusahaan.

2. Peluang Kerja Lebih Banyak

Peluang dunia kerja fullstack developer sangat berpotensi sekali, apalagi bisa mengerjakan beberapa bidang sekaligus seperti frontend dan backend. Sehingga seorang fullstack developer dengan segala kemampuannya dan pengalamannya akan mampu untuk bekerja di banyak tempat.

3. Salary yang Tinggi

Salary tinggi pasti karena pantas seoarang fullstack developer mendapatkan itu dengan segala kemampuan dan pengalaman yang luar biasa, yang dapat menumbuh kembangkan perusahaan dan mensupport perusahaan dengan baik. Maka pantas saja Perusahaan akan memberikan salary yang besar kepada fullstack developer ini.

4. Dapat Membangun Bisnis Developer Sendiri

Hal inilah yang menjadi keuntungan bagi seseorang yang memiliki kemampuan menjadi fullstack developer, dia bisa mengembangkan dan membangun bisnisnya sendiri dalam dunia Development Teknologi Informasi. Mengapa bisa mengembangkan bisnisnya sendiri karena dia tahu proses development yang baik dari hulu ke hilir dan bagaimana menciptakan suatu produk yang baik untuk di konsumsi oleh pengguna.

Kesimpulan

Jalur Belajar Web Development 2021, khususnya Fullstack Developer dapat kalian pelajari mulai dari fokus satu bidang hingga mempelajari bidang lainnya sampai bisa. Sebelum kalian terjun menjadi fullstack developer kalian juga harus paham apa itu fullstack developer, tanggung jawabnya dan apa yang harus dipahami. Jika kalian memahami semua itu dan terus belajar dengan cara mengikuti course, membangun networking dan aktif mengikuti berbagai project open sourse kalian pasti bisa terjun menjadi seorang fullstack developer yang handal. Tidak ada yang tidak bisa jika kalian terus belajar dan berusaha, yang terpenting adalah ketahuilah kemampuan kalian dan asahlah kemampuan itu hingga berkembang.

Post a Comment

0 Comments